7 Oct 2025, Tue

Bisnis Adalah Usaha Komersial, Begini Penjelasan Lengkapnya

Istilah bisnis pastinya sudah tidak asing lagi ditelinga kamu, tapi apa yakin kamu sudah benar-benar paham apa sebenarnya yang dimaksud dengan bisnis?

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan, bidang usaha, atau usaha dagang.

Sederhananya, bisnis adalah kegiatan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari proses transaksi yang dilakukan. Nah, untuk lebih jelasnya, yuk kita bahas pada artikel berikut ini.

Apa itu Bisnis? Bisnis Adalah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika menurut KBBI bisnis adalah usaha komersial, yang artinya sebuah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan mendapat keuntungan.

Dalam konteks ekonomi, bisnis dapat diartikan secara lebih luas lagi, dimana menurut Huat, T Chwee (1990) dalam buku Pengantar Bisnis karya Handoko dkk. (2021) dijelaskan jika:

Secara umum, bisnis adalah istilah yang menggambarkan aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, bisnis juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan individu atau kelompok untuk menciptakan nilai melalui produksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan keuntungan melalui transaksi yang terjadi.

Dalam hal ini, bisnis biasanya mencakup 4 aktivitas yakni:

  • Produksi (Penciptaan barang atau jasa).
  • Keuangan (Mencakup seluruh kegiatan yang berkaitan dengan mencari pendanaan untuk kebutuhan usaha dan keuntungan).
  • Pemasaran (Kegiatan untuk menginformasikan barang dan jasa ke calon konsumen dan analisa kebutuhan mereka).
  • Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) (Mencakup semua ketenagakerjaan yang dibutuhkan dalam proses usaha).

Fungsi Bisnis

Dikutip dari buku Pengantar Bisnis: Teori dan Konsep karya Harjadi dan Fatmawati (2015), pada dasarnya, setiap bisnis memiliki 3 fungsi mutlak, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mencari Bahan Mentah (Acquiring Raw Material)

Fungsi pertama bisnis adalah memenuhi kebutuhan bahan baku sebagai imput produksi, tanpa bahan baku yang mencukupi, proses produksi bahkan bisnis tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan pasokan bahan baku selalu terpenuhi. Baik dari segi jumlah, kualitas, maupun kontinuitasnya.

2. Mengubah Bahan Mentah Menjadi Produk Jadi (Manufacturing Raw Material into Product)

Setelah bahan baku tersedia, langkah berikutnya adalah mengolahnya menjadi produk jadi yang memiliki nilai jual, dan siap digunakan atau dikonsumsi. Produk jadi inilah yang nantinya akan menjadi output utama perusahaan sebelum dipasarkan kepada konsumen.

3. Mendistribusikan ke Tangan Konsumen (Distributing Product to Customer)

Fungsi bisnis tidak berhenti pada produksi saja. Produk yang sudah jadi perlu disalurkan agar dapat diakses konsumen secara mudah dan tepat waktu.

Distribusi yang efektif bertujuan untuk memastikan ketersediaan barang di pasar serta memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan.

Tujuan Bisnis

Dari setiap proses dan fungsi bisnis, apa tujuan dari bisnis yang sebenarnya? Apakah hanya untuk mendapatkan keuntungan? Tentu saja tidak, selain mendapatkan keuntungan tujuan bisnis adalah sebagai berikut:

  • Memenuhi kebutuhan konsumen dengan menyediakan barang atau jasa yang bermanfaat.
  • Memberikan nilai tambah pada produk dan sumber daya melalui proses produksi.
  • Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat untuk mengurangi pengangguran.
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perputaran uang, pajak, dan investasi.
  • Membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen lewat kualitas dan pelayanan.
  • Berkontribusi pada kesejahteraan sosial melalui program CSR dan kegiatan sosial.
  • Menciptakan inovasi dan solusi baru untuk mempermudah kehidupan dan menyelesaikan masalah.

Jenis-Jenis Bisnis

Mengutip dari buku Pengantar Bisnis karya Handoko dkk. (2021), kegiatan bisnis dibedakan menjadi 4 jenis, apa saja jenis-jenis bisnis ini?

1. Monopsoni

Jenis bisnis yang pertama ada monopsoni, yakni kegiatan dimana satu pelaku usaha menjadi penguasa atas satu barang atau jasa dalam sebuah pasar komoditas.

Misalnya, di Indonesia semua hasil produksi perangkat kereta api hanya akan dibeli oleh PT KAI.

2. Pasar Oligopoli

Kedua ada pasar oligopoli, pasar oligopoli adalah kegiatan bisnis dimana satu barang bisa dikuasai oleh dua pemasok sekaligus, tapi tidak kurang dari sepuluh. Umumnya perusahaan besar.

Persaingan dalam kelompok pasar ini juga terbilang cukup tinggi, karena penghasilan yang mereka dapatkan sangat bergantung setiap tindakan yang dilakukan kompetitor.

Namun, di Indonesia sendiri praktek bisnis ini dilarang dan termasuk dalam kategori “Perjanjian yang dilarang” seperti yang dicantumkan dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1999.

3. Oligopsoni

Oligopsoni mirip seperti monopsoni, bedanya jumlah pembeliannya lebih dari satu, yang artinya ada beberapa pelaku usaha yang menjadi penguasa dalam sebuah pasar komoditas.

Walaupun tidak sesempit monopsoni, oligopsoni tetap memberikan kekuatan tawar yang besar kepada pembeli dan sering kali membuat pemasok kesulitan menentukan harga yang menguntungkan.

4. Pasar Monopoli

Terakhir monopoli, pada jenis ini pasar hanya memiliki satu penjual yang dapat menguasai seluruh pasokan barang dan jasa, mereka yang mampu menentukan harga jual, hingga jumlah barang yang akan diproduksi.

Semakin sedikit barang yang diproduksi maka semakin tinggi juga harga yang ditetapkan, dan sebaliknya. Meski demikian, kekuasaan monopoli tidak mutlak, konsumen bisa saja pergi dan mencari barang pengganti jika dirasa harga yang ditetapkan terlalu tinggi.

Tantangan dan Keuntungan Bisnis di Era Digital

Setiap zaman memiliki peluang dan tantangannya sendiri, begitu pula di era digital saat ini. Perkembangan teknologi yang pesat membawa kemudahan luar biasa untuk kamu yang ingin memulai bisnis.

Namun di sisi lain juga memunculkan kompetisi dan tantangan yang semakin kompleks. Apa saja tantangan dan keuntungan bisnis di masa sekarang yang serba digital?

#Keuntungan Bisnis di Era Digital

Era digital membuka banyak peluang bagi kamu untuk tumbuh lebih cepat, di antaranya:

  • Akses pasar global tanpa batas geografis.
  • Biaya operasional lebih rendah berkat otomatisasi dan teknologi.
  • Pemasaran lebih efektif dengan strategi digital berbasis data.
  • Proses inovasi lebih cepat dari riset hingga peluncuran produk.
  • Fleksibilitas kerja melalui sistem remote atau hibrida.
  • Interaksi dengan konsumen lebih mudah melalui media sosial dan platform digital.

#Tantangan Bisnis di Era Digital

Meski menawarkan banyak keuntungan, kamu juga perlu mengantisipasi dan beradaptasi dengan tantangan yang bisnis di era ini, apa saja itu?

  • Persaingan sangat ketat karena banyak pemain baru yang mudah masuk pasar.
  • Ketergantungan pada teknologi sehingga gangguan sistem bisa menghambat bisnis.
  • Perubahan teknologi yang cepat menuntut adaptasi terus-menerus.
  • Risiko keamanan data seperti peretasan atau kebocoran informasi konsumen.
  • Kesulitan membangun loyalitas di tengah banyaknya pilihan bagi konsumen.
  • Tuntutan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang semakin tinggi dari masyarakat.

Sebagai penutup, kita bisa simpulkan jika bisnis adalah kegiatan yang terencana untuk menciptakan, mengelola, dan mengembangkan produk atau layanan guna memenuhi kebutuhan masyarakat, menghasilkan nilai tambah, serta memberikan keuntungan bagi pelaku usahanya.

Memaksimalkan dan memanfaatkan setiap peluang bisnis yang ada, tanpa mengabaikan tantangan yang menyertainya, agar bisnis kamu bisa bertahan, berkembang, dan memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *